Sariawan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Sariawan adalah kondisi yang umum terjadi pada mulut yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Meskipun tidak berbahaya, namun masalah kesehatan bisa sangat mengganggu dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Maka dari itu, penting bagi Anda mengetahui apa itu sariawan, penyebab, gejala, pengobatan, serta cara mencegahnya. Yuk, ikuti ulasan di bawah ini!

Apa itu Sariawan?

Sariawan adalah luka terbuka yang terbentuk di dalam mulut. Luka ini biasanya muncul pada langit-langit mulut, lidah, atau bibir bagian dalam.

Sariawan ditandai dengan adanya luka yang berwarna putih atau kuning, dan memiliki tepi yang merah.

Beberapa orang mungkin hanya memiliki satu sariawan, sedangkan yang lain mungkin memiliki beberapa sariawan di mulut mereka.

Sariawan juga dikenal dengan istilah stomatitis aftosa, yang berasal dari bahasa Yunani, "stoma" berarti mulut, dan "afta" berarti luka.

Meskipun sariawan seringkali tidak berbahaya, namun dapat sangat mengganggu dalam menjalani aktivitas sehari-hari, terutama saat makan atau minum.

Penyebab Sariawan

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya sariawan pada mulut, meskipun penyebab pasti dari sariawan belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor tersebut antara lain:

1. Faktor Genetik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sariawan mungkin memiliki keterkaitan dengan faktor genetik. Jika salah satu orang tua Anda memiliki sariawan, Anda lebih cenderung mengalaminya juga.

Namun, faktor genetik ini belum sepenuhnya dipahami dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memperjelasnya.

2. Infeksi Bakteri atau Virus

Beberapa sariawan mungkin disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Meskipun belum ada bukti yang jelas mengenai hal ini, tapi virus herpes simplex adalah salah satu penyebab sariawan yang paling umum.

Sariawan yang disebabkan oleh virus herpes biasanya berupa benjolan kecil di bibir atau mulut yang dapat pecah dan membentuk luka terbuka.

3. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

Gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti pada penderita HIV, lupus, atau sindrom Sjogren, dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk infeksi yang menyebabkan sariawan.

Penderita penyakit autoimun dan kanker juga dapat memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami sariawan.

4. Kekurangan Gizi

Kekurangan asam folat, vitamin B12, atau zat besi dapat meningkatkan risiko terjadinya sariawan. Kekurangan asam folat dan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia sel sabit dan penyakit sel sabit, sedangkan kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi.

5. Trauma

Sariawan dapat terjadi akibat trauma, seperti gigitan lidah atau pipi yang tidak sengaja. Terkadang sariawan juga bisa terjadi akibat gesekan gigi yang terus-menerus. Penggunaan alat ortodontik atau gigi palsu juga dapat menyebabkan sariawan.

6. Stres

Stres dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya sariawan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres dapat mengganggu keseimbangan hormonal dan meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh, yang dapat memicu terjadinya sariawan.

Gejala Sariawan

Gejala sariawan biasanya berupa luka terbuka dengan tepi yang merah, berwarna putih atau kuning. Beberapa gejala sariawan yang umum meliputi:

1. Rasa Sakit

Sariawan seringkali terasa sakit, terutama saat makan, minum, atau menggosok mulut. Rasa sakit yang terjadi dapat bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada ukuran dan lokasi sariawan. Rasa sakit pada sariawan umumnya akan semakin terasa ketika terpapar dengan makanan yang terlalu panas atau asam.

2. Kesulitan Makan dan Minum

Sariawan yang terletak di bibir atau lidah dapat menyebabkan kesulitan makan dan minum, terutama jika makanan atau minuman yang dikonsumsi terlalu panas atau terlalu asam. Hal ini bisa menjadi sangat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya, terutama ketika mereka mengalami sariawan yang parah.

3. Pembengkakan dan Kemerahan

Sariawan yang terletak di bibir atau lidah juga dapat menyebabkan pembengkakan dan kemerahan di sekitar luka. Kondisi ini dapat meningkatkan rasa sakit dan membuat sariawan lebih sulit untuk sembuh. Penderita sariawan juga mungkin mengalami rasa tidak nyaman dan gatal di sekitar sariawan.

4. Sensasi Terbakar atau Gatal

Beberapa orang mungkin mengalami sensasi terbakar atau gatal di sekitar sariawan, terutama saat makan atau minum. Hal ini terjadi karena luka sariawan terbuka dan terpapar dengan makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut.

5. Demam

Sariawan yang parah dapat menyebabkan demam, terutama pada anak-anak. Demam pada anak yang mengalami sariawan mungkin disebabkan oleh infeksi yang terjadi pada luka sariawan.

Pengobatan Sariawan

Sariawan biasanya sembuh sendiri dalam waktu satu atau dua minggu, namun beberapa langkah dapat dilakukan untuk membantu mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan, termasuk:

1. Obat Pereda Nyeri

Obat pereda nyeri, seperti aspirin atau ibuprofen, dapat membantu mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh sariawan. Obat ini bekerja dengan mengurangi peradangan dan meredakan rasa sakit pada sariawan.

Namun, penggunaan obat pereda nyeri harus sesuai dengan dosis yang direkomendasikan dan di bawah pengawasan dokter.

2. Obat Kumur atau Salep

Obat kumur atau salep yang mengandung benzocaine atau lidocaine dapat membantu meredakan rasa sakit pada sariawan. Salep yang mengandung kortikosteroid juga dapat membantu mengurangi pembengkakan dan kemerahan di sekitar sariawan.

Namun, penggunaan obat kumur atau salep harus disesuaikan dengan dosis yang direkomendasikan dan di bawah pengawasan dokter.

3. Obat Anti-inflamasi

Obat anti-inflamasi, seperti ibuprofen atau naproxen, dapat membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit pada sariawan. Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang memicu rasa sakit dan peradangan di tubuh.

Penggunaan obat anti-inflamasi juga harus disesuaikan dengan dosis yang direkomendasikan dan di bawah pengawasan dokter.

4. Obat Antivirus

Jika sariawan disebabkan oleh infeksi virus, seperti herpes simplex, obat antivirus dapat membantu mengurangi durasi dan keparahan sariawan. Obat antivirus bekerja dengan menghambat perkembangan virus dalam tubuh dan membantu mengurangi gejala yang disebabkan oleh virus.

Penggunaan obat antivirus harus sesuai dengan dosis yang direkomendasikan dan di bawah pengawasan dokter.

5. Perawatan Mulut yang Baik

Perawatan mulut yang baik, seperti menggosok gigi dan membersihkan lidah secara teratur, dapat membantu mengurangi risiko terjadinya sariawan. Membersihkan mulut secara teratur dapat membantu mencegah penyebaran bakteri dan virus yang dapat menyebabkan sariawan.

Selain itu, menghindari makanan dan minuman yang asam serta menghindari makanan yang menyebabkan trauma pada mulut juga dapat membantu mencegah terjadinya sariawan.

6. Pengobatan Alternatif

Beberapa pengobatan alternatif, seperti minyak kayu putih atau minyak kelapa, dapat membantu meredakan rasa sakit pada sariawan.

Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum menggunakan pengobatan alternatif.

Beberapa pengobatan alternatif dapat memiliki efek samping yang tidak diinginkan jika tidak digunakan dengan benar atau jika digunakan bersamaan dengan obat-obatan tertentu.

Cara Mencegah Sariawan

Sariawan dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada penderitanya, oleh karena itu penting untuk melakukan tindakan pencegahan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sariawan, antara lain:

1. Menjaga Kebersihan Mulut

Menjaga kebersihan mulut sangat penting untuk mencegah terjadinya sariawan. Pastikan untuk menggosok gigi secara teratur, minimal dua kali sehari, dan membersihkan lidah setiap hari.

Selain itu, jangan lupa untuk mengganti sikat gigi secara teratur dan gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride untuk membantu mencegah kerusakan gigi.

2. Hindari Makanan dan Minuman yang Asam

Makanan dan minuman yang asam dapat memicu terjadinya sariawan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.

Hindari makanan dan minuman yang terlalu asam, seperti jeruk, lemon, tomat, atau minuman berkarbonasi.

Jika Anda ingin mengkonsumsi makanan yang asam, pastikan untuk mengonsumsinya dengan jumlah yang terbatas.

3. Hindari Makanan yang Menyebabkan Trauma

Makanan yang keras atau tajam dapat menyebabkan trauma pada mulut dan meningkatkan risiko terjadinya sariawan.

Hindari makanan yang sulit dikunyah atau makanan yang dapat melukai mulut, seperti kacang-kacangan, kerupuk, atau makanan yang terlalu panas.

Selain itu, hindari mengunyah permen karet atau menggigit kuku yang dapat merusak mulut.

4. Hindari Stres

Stres dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya sariawan. Cobalah untuk menghindari stres sebisa mungkin dan lakukan kegiatan yang dapat membantu meredakan stres, seperti meditasi, olahraga, atau yoga.

Selain itu, pastikan Anda memiliki waktu istirahat yang cukup untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.

5. Konsumsi Makanan yang Kaya Nutrisi

Konsumsi makanan yang kaya nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, dan makanan yang mengandung asam folat, vitamin B12, atau zat besi dapat membantu mencegah terjadinya sariawan.

Asam folat dan vitamin B12 ditemukan dalam makanan seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Sedangkan zat besi ditemukan dalam daging, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.

6. Hindari Kebiasaan Merokok atau Mengkonsumsi Alkohol

Merokok dan mengkonsumsi alkohol dapat merusak kesehatan mulut dan meningkatkan risiko terjadinya sariawan. Hindari kebiasaan merokok atau mengkonsumsi alkohol untuk menjaga kesehatan mulut dan mencegah terjadinya sariawan.

Jika Anda sulit untuk berhenti merokok atau mengkonsumsi alkohol, cobalah untuk mencari bantuan dari dokter atau ahli kesehatan.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Sariawan biasanya sembuh sendiri dalam waktu satu atau dua minggu, namun segera hubungi dokter atau ahli kesehatan jika sariawan Anda:

·      Tidak sembuh dalam waktu dua minggu

·      Terjadi pada anak-anak yang berusia kurang dari enam bulan

·      Terjadi dengan frekuensi yang tinggi atau dalam jumlah yang banyak

·      Terjadi bersamaan dengan demam yang tinggi, kesulitan menelan, atau pembengkakan kelenjar getah bening di leher

Oke sahabat, itulah seputar penjelasan tentang seriawan yang perlu kamu ketahui. Tetap jaga kesehatan ya.

Sariawan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Sariawan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Reviewed by AdmLebihSehat on April 08, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.